July 06, 2015

Ary Juliant (Bandini kaffie stage) : Musik adalah ibadah

Seminar musik tahun 2002/03 yang diselenggarakan oleh Komunitas Seni (KaS-FE) Unram, statement yang sesuai judul tulisan ini keluar dari seorang musisi yang mulai berkibar di pulau Lombok akhir tahun 90an.

Ary juliant memilih lombok sebagai tempat berkarya bukanlah karena dia tidak mampu untuk berkibar dan menyamakan dirinya dengan musisi rekording pita kaset yang lagi jaya pada masa itu, menurut penelusuran dan wawancara langsung dengan sang penyanyi dia memilih lombok karena jatuh cinta dengan lombok dan juga karena idealisme bermusiknya.

Tidak satu perusahaan yang menawarkannya untuk merekam suara emasnya untuk diproduseri dan dipasarkan ke dunia musik komersial bahkan beberapa diantara perusahaan tersebut yang siap menawarkan kontrak, namun karena ada beberapa deal tertentu yang dipersyaratkan oleh perusahaan rekaman yang tidak mengkerucut menjadi sebuah kesepakatan sehingga kang Ary panggilan akrabnya tidak melanjutkan proses kerjasama tersebut.

Dari cerita langsung yang didapatkan penulis menyimpulkan bahwa hal yang sangat mendasar adalah idealisme bermusik dan juga gaya permak musik ala label yang membuat kesepakatan itu tidak terjadi.

Pada suatu waktu ketika ditanya tentang pendapatnya tentang sosok Harry Rusli yang ketika meninggal dunia dengan nada menahan sedih dia menjawab singkat bahwa almarhum adalah salah satu guru dan sahabat beliau.

Aku tidak tidur manis adalah hits yang menjadi lagu wajib anak-anak kampus seantero Mataram pada masa awal tahun 2000an, ada juga lagu Sasak yang pernah diaransemen ulang yang berjudul kadal nongak serta banyak lagi lagu lainnya yang masih sangat pantas didengar gubahannya sebagai sebuah karya yang berakar dari idealisme.

Kang Ary terus berkarya dengan membawa semangat berkarya terus dan ibadah sebagai tagline bermusiknya Ary Juliant melakukan konser Gerilya yang dilakukan dengan biaya diri sendiri dari kampus kekampus, komunitas ke komunitas kota ke kota bahkan beberapa kali ke Luar Negeri.

Tentu jangan membayangkan konsernya seperti yang dilakukan oleh musisi-musisi lain yang penuh dengan equipment konser standart yang harus terpenuhi. Kang ary mengajarkan kepada siapapun bahwa semua instrument baik yang ada pada diri sendiri, tubuh dan semua alat yang berbunyi adalah alat musik yang bila dipadu padankan bisa menghasillan musik yang harmoni dan bisa dinikmati oleh siapapun.

Konser Gerilya Ary Juliant sekiranya akan terus bertahan sampai kang Ary tidak bisa lagi memegang alat musiknya untuk bermain, sesekali bila sempat silahkan nikmati karya-karya dan suara harmoni kang Ary diseputaran Senggigi atau malam selasa lantunannya bisa dinikmati di Bandini Kaffie Mataram.

Yuk.eminar musik tahun 2002/03 yang diselenggarakan oleh Komunitas Seni (KaS-FE) Unram, statement yang sesuai judul tulisan ini keluar dari seorang musisi yang mulai berkibar di pulau Lombok akhir tahun 90an.

Ary juliant memilih lombok sebagai tempat berkarya bukanlah karena dia tidak mampu untuk berkibar dan menyamakan dirinya dengan musisi rekording pita kaset yang lagi jaya pada masa itu, menurut penelusuran dan wawancara langsung dengan sang penyanyi dia memilih lombok karena jatuh cinta dengan lombok dan juga karena idealisme bermusiknya.

Tidak satu perusahaan yang menawarkannya untuk merekam suara emasnya untuk diproduseri dan dipasarkan ke dunia musik komersial bahkan beberapa diantara perusahaan tersebut yang siap menawarkan kontrak, namun karena ada beberapa deal tertentu yang dipersyaratkan oleh perusahaan rekaman yang tidak mengkerucut menjadi sebuah kesepakatan sehingga kang Ary panggilan akrabnya tidak melanjutkan proses kerjasama tersebut.

Dari cerita langsung yang didapatkan penulis menyimpulkan bahwa hal yang sangat mendasar adalah idealisme bermusik dan juga gaya permak musik ala label yang membuat kesepakatan itu tidak terjadi.

Pada suatu waktu ketika ditanya tentang pendapatnya tentang sosok Harry Rusli yang ketika meninggal dunia dengan nada menahan sedih dia menjawab singkat bahwa almarhum adalah salah satu guru dan sahabat beliau.

Aku tidak tidur manis adalah hits yang menjadi lagu wajib anak-anak kampus seantero Mataram pada masa awal tahun 2000an, ada juga lagu Sasak yang pernah diaransemen ulang yang berjudul kadal nongak serta banyak lagi lagu lainnya yang masih sangat pantas didengar gubahannya sebagai sebuah karya yang berakar dari idealisme.

Kang Ary terus berkarya dengan membawa semangat berkarya terus dan ibadah sebagai tagline bermusiknya Ary Juliant melakukan konser Gerilya yang dilakukan dengan biaya diri sendiri dari kampus kekampus, komunitas ke komunitas kota ke kota bahkan beberapa kali ke Luar Negeri.

Tentu jangan membayangkan konsernya seperti yang dilakukan oleh musisi-musisi lain yang penuh dengan equipment konser standart yang harus terpenuhi. Kang ary mengajarkan kepada siapapun bahwa semua instrument baik yang ada pada diri sendiri, tubuh dan semua alat yang berbunyi adalah alat musik yang bila dipadu padankan bisa menghasillan musik yang harmoni dan bisa dinikmati oleh siapapun.

Konser Gerilya Ary Juliant sekiranya akan terus bertahan sampai kang Ary tidak bisa lagi memegang alat musiknya untuk bermain, sesekali bila sempat silahkan nikmati karya-karya dan suara harmoni kang Ary diseputaran Senggigi atau malam selasa lantunannya bisa dinikmati di Bandini Kaffie Mataram.

Yuk.

Saya nonton kang Ary dulu ya..

Bersambung.....

Salam Gerilya

July 05, 2015

ke Bandini kaffie nongkrong asyik Ramadhan

Fhoto :Rangga
Sehabis anda tarawih bagi yang muslim tidak ada salahnya loh buat sekedar menikmati kopi dan sajian lain yang istimewa sembari menyambung silaturahmi dengan sahabat dan kolega anda.

Apalagi sambil menikmati lagu lembut disertai obrolan bermanfaat seputar pekerjaan atau keseharian anda menjelang lebaran yang sebentar lagi bakal tiba.

Bandini kaffie yang terkenal sebagai tempat tongkrongan yang pada hari biasa selain bulan Ramadhan ternyata tetap ramai pengunjung yang datang baik untuk menikmati sajian saat berbuka puasa nampak sangat menikmati apalagi di tempat itu ada mushalla yang disediakan untuk sholat setelah tarawih bahkan biasanya para tamu ramai dengan segala latar belakang profesi, sang owner dae imam dan teteh nunik biasanya akan menyambut para pelanggan lama atau baru dengan senyum khas mereka.

Dari kopi tambora sampai kopi khas negara lain anda bisa sruput dan sajian makanan ringan dan makan malam ala mbak bule dan pak bule juga bisa menjadi pilihan istimewa bagi penikmat nuansa asyik di Bandini kaffie.

Pemusik papan atas di kota mataram dan senggigi pada hari biasa akan selalu menghiasi panggung kecil berukuran 2x2 di Bandini pada setiap malamnya walau pada bulan Ramadhan Dae Imam sang owner membatasi dan tidak digelar setiap malam, walaupun tidak menghentikan sama sekali dan pada malam minggu ada mbak Pipit seorang vocalist dan pianist yang cukup punya nama di Mataram bakal melantunkan lagu-lagu indah dan tentu gelaran dimulai setelah selesai Ibadah Tarawih.


Silahkan cobain ya belum pernah menikmati suasana Bandini Kaffie langsung on the way ke Jalan Adi Sucipto no 20 komplek pertokoan Griya Elen Ampenan atau tepatnya kira-kira 300 meter arah ampenan dari eks bandara lama.

ke Lombok ada 2 Mall baru lagi

Mall baru di lombok adalagi?

Hiburan dan pusat belanja di lombok terutama di kota Mataram sebagai pusat pemerintahan bertambah lagi.

Dulu cuma 1 pusat perbelanjaan besar disana yang bernama Mataram Mall yang terletak di daerah cakranegara, setelah itu sekarang walaupun belum jadi sepenuhnya ada Mataram eficentrum mall yang terletak tepat dijantung kota yang bahkan lahannya merupakan eks kantor Bupati Lombok barat semasa Mataram masih belum menjadi Kota mandiri dan masih menjadi bagian dari Lombok Barat dan ada juga Lombok city center yang terletak persis di pintu gerbang kota Mataram walaupun tepatnya diperbatasan Lombok Barat dan Mataram di daerah ujung Barat kec Narmada.

Tentu saja penambahan pusat belanja di Lombok bisa menjadi pesona sendiri dan lambang pertumbuhan ekonomi yang baik di pulau ini walau tentu saja pemerataan ekonomi disertai daya hasil dan daya kreativitas warga harus ditingkatkan supaya masyarakat Lombok tidak hanya bisa belanja namun ikut andil dalam pertumbuhan ekonomi yang dianggap cukup menggembirakan ini.

Selamat berbelanja dan jangan lupa untuk menyisihkan tabungan untuk membangun usaha dan beramal.

July 04, 2015

Transportasi Umum di Pulau Lombok

Hampir mati dan punah adalah kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana urusan angkut mengangkut di Pulau Lombok dan kota-kota yang ada di daerah ini,tidak percaya coba saja anda jalan-jalan dengan tidak memakai kendaraan pribadi atau sewaan khusus dipastikan anda akan kesulitan menggapai daerah-daerah yang anda tuju. Jangankan kepelosok desa bahkan dikota Mataram saja yang merupakan Ibu Kota Provinsi Nusa tenggara barat hal itu akan sulit untuk mudah dengan cepat sampai ke tujuan anda.

Primadona lama transportasi kota Mataram dulu adalah Bemo bercat kuning yang berlalu lalang seantero kota sampai menjelang malam bahkan sampai jam 9 Malam,namun kini dipastikan bila waktu telah menunjjukan jam 16:00 anda akan sangat kesulitan memperoleh angkutan Kota,paling paling ojek dengan pangkalan yang terbatas akan menjadi alternatif terbaik.

lain lagi kalau anda menuju daerah lain dipulau Lombok dulu ada angkutan mini bus yang oleh orang Lombok disebut dengan engkel namun ceritanya pun suda berubah selain angkutan ini agak jarang juga dengan penumpang yang sedikit yang biasanya akan terisi dengan para pedagang pasar itupun dipagi hari dan sore hari.

Entah apa yang salah apakah karena faktor peminatnya yang berkurang ataupun pengusaha transportasi yang tidak menganggap usaha ini sebagai usaha yang seksi lagi.

July 03, 2015

Explore the Gili Trawangan, It’s Your Driving Directions!!!

Google search
Dear Travelers..!! Northern side of Lombok is one of the most famous tourism destinations in Indonesia. It’s the home of The Gili Islands (Gili Trawangan, Air and Meno), Pusuk Pass Monkey Forest, Lombok Traditional Village in Senaru, Bayan and also the mascot of Lombok, Mount Rinjani.
Renting a car or motor cycle is an option for the more adventurous traveler and there are many places to do so. The Airport, Senggigi Beach, Mangsit and Mataram all have car rental services available. The rate start from IDR 300.000 (USD 29) for a minivan a day and about IDR 80.000 (USD 7) for a motor cycle. Just call the nearest tourist information center to get the best rate.
Driving in Lombok requires a valid International Driving Permit (IDP), plus your own home country of residence Driving Licence. Traveling from Lombok International Airport (BIL) takes 1 hour 35 minutes for 70 km to reach Bangsal harbor in Pemenang.
If you start from Lombok International Airport (BIL) in Praya, Central Lombok just turn to the right from at the main gate heading to Jalan Bypass BIL for approximately 22 km until you see the Monument of Giri Menang, Gerung, West Lombok in the roundabout.
Turn right onto TGH Lopan until you reach the gate of Mataram in Dasan Cermen. At the traffic light there two options, turn left if you want trough the sea side in Ampenan and Senggigi or just keep straight to for the city view from Mataram, Rembiga to Gunung Sari.
It’s a couple of kilometer to Gunung Sari, the location of a vibrant, daily morning market selling every variety of produce and goods Lombok offers. Gunung Sari also is a home of bamboo handicraft.
From here the roads climbs up through the forest to the Pusuk Pass and hordes of native monkeys. Then it’s 10 km down to the plains and the village of Pemenang. Welcome to the North Lombok Region. At Pemenang intersection just turn left if you wanna go to Medana, Tanjung, Senaru, Rinjani and East Lombok. Turn right to Pandanan, Malaka and Senggigi or keep straight to the gate of Bangsal, if you wanna reach The Gillis.(ags)
Sourc : www.liburansaja.com