March 10, 2009

Manusia Merdeka


Sangat mulia ketika memberikan sesuatu tanpa mengharap apapun kembali,berapa orang diantara kita sanggup melakukan itu dan sebagian kita tidak bisa melakukan apalagi saat zaman selalu di hitung dengan materi Kenapa? tidak perlu di jawab atau dipikirkan terlalu jauh apalagi berdebat kenapa mereka melakukan dan kenapa ada yang tidak bisa melakukan.
Kalau boleh saran ambil saja sikap, lakukan atau tidak usah! biarkan orang lain mendepatkan kenapa anda melakukan hal tersebut.
Jika sering menonton pertandingan atau perlombaan semangat kita kadang sangat meluap dan berkomentar dengan sengit disertai sumpah serapah,pujian yang layak atau tidak keluar dari mulut kemudian menyaksikan komentator yang sangat lihai membicarakan situasi apa yang terjadi
Sama dengan kasus pertama coba seandainya pertandingan itu kita terlibat sebagai pemain apa yang terjadi? harapan akan di bumbungkan dan disematkan di pundak dan membuat berbagai macam tindak tanduk yang pada akhirnya terlewatilah fase tersebut yang akhirnya melahirkan pecundang atau pemenang.
Ketika mulai membicarakan sesuatu maka akan lahir berbagai deskripsi-deskripsi yang di bicarakan entah kemudian analisa deskripsi tersebuat kuat atau tidak tergantung kemampuan analogi dan otak bermain dengan metode-metode yang di pahami.
Keseimbangan perlakuan terhadap kemampuan metode yang di miliki tergantung dari apa yang pernah dilakukan atau pengalaman dan ada juga yang menggunakan struktur kata-kata yang dibakukan dari asumsi dan analisa awal atau teori dalam memulai satu hal.
Seharusnya apa yang yang harus dilakukan...Jawabnya Lakukan
Walau ada analisa yang kerap dilakukan dengan metode semena-mena dan semaunya dengan melihat hitam putih tanpa mau tahu proses yang di lewati, Apakah hal itu adil??
Dalam kondisi terkini ukuran yang digunakan adalah jumlah pundi yang tersimpan di rekening.
Silahkan di justifikasi siapa yang harus adil?? saya,mereka atau.....?
Materi pada gilirannya akan terkikis sendiri bila pengetahuan dan kebesaran religi tidak menyertainya.
Secara kasat materi yang terkumpul akan membuat rasa kuasa bertambah,tapi bila tobol sejarah di klik maka tidak perlu terbelalak untuk mengetahui kita hanya secuil dari sejarah peradaban manusia yang milyaran nyawa dan bumi dengan umur yang sudah mencapai jutaan tahun.
Semesta memang harus di taklukkan karena tugas manusia sebagai pemilik akal,tapi tentunya tanpa mengkesampingkan kekuatan abadi yang lebih abadi dari keabadian itu sendiri.
Sifat kadang membuat cela ketika sesuatu yang diamanatkan atau dipercayakan tidak terlaksana atau dengan segala kesadaran kita menghancurkan potensi diri .

Berbenah
Syaratnya coba memberi tanpa harap,Doa dengan tandensi ikhlas ,Baca dan mendengar,Melangkah dengan menatap dan mantap berbicara seperlunya untuk meluruskan.
Jangan jadi abdi manusia
Terlalu banyak hal kecil nan penting dan sesungguhnya besar yang kita lewatkan,Senyum jangan hilang ketika menjadi abdi apalagi harus dipenuhi target yang menguntungkan sang tuan sendiri.
Jadilah abdi ketika sama-sama menjadi manusia dan abdi sang pencipta

Kita terlahir sebagai manusia merdeka bukan terlahir sebagai mahluk bebas.

No comments: