November 04, 2008

Negeri Impian

Vancouver di masa kecilku adalah kota impian..
Entah kenapa
Kota titik balik waktu menjelang pagi dan malam sangat ku idamkan..
Katanya Kanada di tahun 1990an hanya berisi 16 juta manusia..
Negara yang begitu luas dengan salju di utara negara itu yang abadi..
Beberapa hari ini di beberapa ruas jalan dan tempat yang katanya penting dijaga sama orang-orang bersenjata..
isyunya ada terror dan bom.......

Aah negariku tak kalah indahnya kok dari negeri yang menjadi mimpiku..

Udara hangat menyelimuti sepanjang tahun,senyum orang-orangnya pun hangat..

Disudut kamar kecil ini aku bakar rokok putih teman setiaku..
Menikmati hujan yang turun deras,sembari sayup anak-anak yang kegirangan membawa payung mencoba mengais rejeki..

Tapi tatapan khawatir orang tua mereka tak bisa sembunyi dari raut muka mereka..
Ciliwung diseberang jembatan itu mulai nampak penuh dengan air..
Berita di TV siap-siap menayangkan dan menunggu tembakan algojo-algojo bagi eksekutor Bali..

Ku hisap rokok yang tinggal setengah..siapa peduli hal-hal itu.
Aku gak mau di buat takut lagi ahh..

Aku lebih takut dengan hitamnya langit yang makin pekat walau tawa anak-anak diseberang jalan membuat aku senyum ketika mereka menggoda gadis-gadis manis yang lagi berteduh di emperan toko.

Aku ingat negeri ini waktu ingusku masih keluar
Negeri impian diatas awan dalam hamparan seribu pulau dengan lagu katon bagaskara dan film sederhana dan menawan karya garin nugroho..Indaaah kaan?

Kenapa sekarang aku harus takut sama anak negeri sendiri..
Kenapa kita tidak hanya bersiap menghadapi binatang buas dari negara paman dunia yang terus menteror.
Kenapa anjing perang yang mereka lepas disini tidak kita basmi..



Yuk kita maen petak umpet yuk....
Kataku menggoda anak-anak yang bermain di jalan itu...

Mereka berteriak..
Abang kunoo kok maen petak umpeet..

Hahaaaa..aku tertawa sekeras-kerasnya
Dan mereka ternganga melihat reaksiku...si abang gila, dan mereka lariiii.

Tidak-tidak bukan maksud hati menakuti kalian...heeiii jangan lariiiiii,

Sedih aku masuk ke-kamarku lagi..

Bukankah anak negeri ini dan kita terus maen petak umpet tiap hari?

Jawab sendirilah..
Kita tak pernah puaskan..

No comments: