May 25, 2008

PRESS RELEASE

Sebenarnya Maha bukanlah band yang benar-benar baru, bahkan usianya sudah empat tahun, meski Donny, Nabil, Nova, Benny, Dohonk, dan Vetto, kelima awak Maha mengaku tidak tahu persis tanggal berapa band mereka terbentuk. Dan sebagaimana sebuah kisah sukses yang baik selalu dimulai dengan perjuangan yang berat, demikian juga dengan kisah 5 urang Banjar ini. Berikut kisahnya.

Donny yang sedang membuat dua projek musik (solo dan duo) indie mengajak Nabil bekerja sama. Nabil dipilih membantu projek solo karena, sebagai musisi, dia juga menguasai masalah teknis recording. Saat itu awal 2004, dan Donny baru saja keluar dari DOT dan kembali ke Banjarmasin. Bayangan Donny dengan merekrut Nabil, ia mendapatkan dua hal sekaligus, keyboard player dan engineer.

Gayung pun bersambut, Nabil lalu menyodorkan nama Benny pada Donny untuk mengisi gitar di projek tersebut. “Saya setuju saja. Saya bilang pada Benny kalau tidak bisa membayar banyak. Sampai saat ini pun saya malu mengatakan besarnya bayaran itu,” kata Donny.

Sementara itu Nova dan Dohonk gabung dengan Donny melalui projek duo. Karena kedua projek berjalan serentak, mereka berlima jadi sering bertemu. “Semula kami tidak sadar kalau warna kami sama. Walau berbeda aransemen terutama di beat drum, namun isian gitarnya sewarna antara projek solo dan duo itu,” kata Benny.

Dari kesadaran itulah muncul gagasan untuk menggabungkan kedua projek tersebut, dan meneruskannya dengan membentuk band. Veto gabung paling belakang. Dia jadi personil Maha setelah kedua projek selesai dikerjakan.

Demo musik pun selesai dibuat. Kali ini tugas Donny menawarkannya ke label di Jakarta. Tetapi impian seringkali jauh dari keyataannya. Tiga tahun berkeliling menawarkan demo, tak satu labelpun yang melirik karya mereka. Selama itu Donny menyambung hidup dengan bekerja di rental studio.

Setengah putus asa Donny berencana untuk balik ke Banjar. Saat itulah takdir mempertemukan Donny dengan Handy GIGI. Pertemuan antara dua teman lama itu membawa harapan baru buat Donny.

Dengan sabar Hendy mendengar cerita Donny yang ternyata pernah jadi krunya sebelum gabung dengan GIGI. Hendy berjanji membawa Maha ke POS Entertainment, manajemen GIGI yang juga punya POS Record, dan membicarakannya dengan Dhani Pette. Hendy makin antusias setelah tahu kalau Dohonk dan Nova, teman satu bandnya seaktu masih sekolah di Banjar juga gabung di Maha.

Berkat kegigihan Hendy meyakinkan Dhani, Maha diterima menjadi artis POS Entertainment. POS juga siap merilis album yang telah lama diperjuangkan Maha.

“Bagi Maha, Hendy itu pahlawan. Dialah yang membuka pintu. Kami pun bertekad untuk membuat karya yang baik, karya yang membanggakan masyarakat Banjarmasin. Dalam segala aspeknya, kami ingin menjadi The Real Band from Banjarmasin. Semoga,” kata Donny.

Kami sengaja memulainya dari daerah. Ya, ini memang bagian dari strategi manajemen. Banyak faktor yang mendasari keputusan ini. Tetapi yang paling utama adalah karena semua personil Maha berasal dari Banjarmasin, sehingga –mestinya— mereka mudah diterima oleh warga Banjar. Dan mudah-mudahan bisa menjadi idola baru mereka. Faktor lain adalah ketatnya kompetisi di Jakarta. Jika langsung nyebur Maha bisa hilang begitu saja.

Tetapi Maha tidak bermaksud mengusung semangat kedaerahan karena itu kami tidak akan berhenti sampai di Banjarmasin saja, kami akan masuk juga ke orbit musik nasional di Jakarta, dan waktu itu tidak akan lama lagi. Tandanya sudah sangat jelas. Tidak lama setelah single pertama dirilis di radio-radio di Banjarmasin pertengahan April, lagu Bila Cinta Tak Kan Ada menduduki peringkat pertama tangga lagu di banyak radio lokal. Ini menggembirakan, sebab pada 15 Mei, CD dan Keset sudah ada di toko-toko.

Karena alasan yang sama pula kami akan melaunching album self title ini pada 20 Mei 2008, tempatnya di Nashville Café, di Banjarmasin. Di acara ini pengunjung diajak menyaksikan penampilan Maha sekaligu berinteraksi secara langsung.

Dalam acara ini Maha akan membawakan semua lagu yang ada di album pertamanya itu. Ada dua bintang tamu di acara itu yang akan main bersama mereka, yaitu Nissa Hamzah dan Otto, keduanya adalah basis dan drummer Omelette Band, salah satu artis POS Entertainment –sama dengan Maha—yang banyak membantu Maha dalam proses rekaman.

Oh iya, pengunjung juga diberi kesempatan memiliki CD/kaset Maha dengan potongan harga. Potongan harga juga dapat diperoleh di beberapa tempat lain yaitu Banjarmasin Post, J Radio, BanjarTV, Frozen Clothing & Distro & Kedai Sarahai. Tetapi kesempatan ini tidak berlangusng selamanya. Potongan harga hanya akan diberikan untuk waktu yang terbatas.

Untuk album Maha ini POS Record selaku eksekutif produser bekerja sama dengan Sony-BMG yang akan bertindak sebagai distributor. Sony-BMG dipilih karena infrastrukturnya sudah kuat hingga di daerah-daerah.

Sebagai produser, Hendy direncanakan hadir dalam acara ini, tetapi karena padatnya acara GIGI dia tidak bisa menyertai Maha dalam acara launching album ini. Untuk itu Handi dan personil GIGI lainnya membuat statement yang akan diputar dalam acara tersebut. (*)

PERSONEL MAHA

Donny

Anak kampung ini lahir di Pagatan, Kalimantan Selatan 15 Agustus 1977. Karena paling tua dan berpengalaman Donny lah yang bertindak memobilisasi anak-anak Maha. Nama lengkapnya cukup keren: Hendragus Fahrian Donny, tetapi dia lebih senang menulis namanya Donny Maha Bb Sugito.

Sebelum membentuk Maha, Donny telah malang melintang di dunia musik, baik sebagai arranger dan composer maupun sebagai vokalis. Tahun 2002 dia mengeluarkan album Voccus, dan sepanjang 2002 hingga 2004 menjadi vokalis Band DOT.

Lagu Ada Uang Abang Sayang, hits single album Sexy Lusy Rahmawaty, adalah salah satu lagu ciptaannya.

Benny

Balap motor dan bermian gitar adalah kecintaan Benny, dua aktifitas yang sangat bertolak belakang ini membuat hidupnya bergairah. Tetapi risiko yang besar di dunia balap membuat pria kelahiran 1 September 1983 ini akhirnya memilih menjadi gitaris. Namun meski sudah jarang membalap, sesekali dia pacu juga motornya melalap jalan-jalan di Banjarmasin.

“Saat sedang jenuh bemusik aku akan pacu motorku secepat-cepatnya. Biasanya setelah itu aku menemukan ide baru yang membuka kebuntuan pikiranku,” katanya

Kini pemilik nama lengkap Benny Wijaya ini bersama dengan teman-teman lamanya bergabung dalam Maha Band, dan berharap hidupnya menjaid lebih baik.

Nova

Selain bemusik Akhmed Zaedi Kartawardana, begitulah nama lengkapnya juga senang menulis dan bermain papan luncur. Di umurnya yang ke 28 Nova telah memiliki segudang pengalaman bemusik. Pria kelahiran Banjarmasin 11 Agustus 1980 ini tercatat sebagai keyboardist terbaik se Kalimantan & Jawa dan juara harapan Log Shelebour X yang membuatnya ikutan dalam album kompilasi Log Shelebour X.

Pengalamannya di banyak panggung pertunjukan -- mulai dari kelas 17-an di kampung hingga panggung besar— serta kafe-kafe membuatnya makin matang. Kini, bersama lima karibnya Nova mengibarkan bendera Maha.

Dohong

Indra Dohong, begitulah nama yang diberikan orang tuanya saat dia lahir di Banjarmasin 20 April 1979. Mungkin karena posturnya yang besar, penggebug drum Maha ini mempunyai motto Big is Beautiful.

Walaupun hidupnya cukup mapan, Dohong memilih musik sebagai jalan hidupnya saat ini dan nanti. Karena itu segala upaya dilakukannya untuk memberikan yang terbaik buat Maha.

Di Maha pula, penggemar sport & games ini bertekad untuk meriah semua angan yang tertunda.

Nabil

Selain musik, Nabil terobsesi dengan komputer. Dan karena kegandrungannya itu banyak pekerjaan Maha yang lahir dari campur tangannya.

Nabil Husein yang lahir di Banjarmasin 9 April 1984 ini pula yang mengeksplorasi sound-sound modern, hingga musik Maha jadi khas.

Bersama Nova, Nabil meraih penghargaan dari Log Shelebour X, dan Best Keyboardist se Kalimantan.

Walaupun hidup cukup, Nabil berprinsip untuk menjalani hidup apa adanya. Walau begitu cita-citanya sangat tinggi, membuat Maha menjadi idola baru di Indonesia dan Asia.

Vetto

“From zero to hero,” begitulah motto hidup Verry Verdianto alias Vetto. Karena itu dia selalu gigih berjuang. Kegagalan tidak pernah membuatnya patah semangat, bahkan menjadi bahan bakar yang mendorongnya untuk terus maju.

Karena sikap hidupnya itu beberapa kali lelaki kelahiran Banjarmasin 13 Februari ini meraih penghargaan sebagai The Best Bassist.

Penyuka RHCP, Coldplay, Radiohead, Muse, dan The Killers ini mempunyai pemain bas favorit Flea, Billy Sheehan, Duff Mckagan, Tim Skold, dan Pete Wentz.

Kini bersama Maha Vetto memulai perjuangannya yang baru, tempat dia berharap menemukan titik terang hidupnya. (*)

Tracklist MAHA – MAHA

1. Cinta Dongeng

2. Bila Cinta Takkan Ada

3. Jika

4. Kau Bukan Untukku

5. Ku Pasti Bisa

6. CLBK (17 November)

7. Sejujurnya

8. Bukan Pecundang

9. Hancur Rasa

10. Tanpa Bidadari

11. Kau Bagai Bunga

Contact Management :

POS Entertainment

021 831 5858 & 021 831 5939

www.mahaku.com

mahaku@mahaku. com

No comments: